SUKUN EXECUTIVE ADVENTURE TEAM

CARI PENGALAMAN: Perwakilan SEAT turut ambil bagian di Malang Adventure Trail III, September 2012 lalu. (Dok. PR Sukun)
CARI PENGALAMAN: Perwakilan SEAT turut ambil bagian di Malang Adventure Trail III, September 2012 lalu. (Dok. PR Sukun)

DUNIA petualangan alam bebas semakin diminati masyarakat luas. Mencari tantangan sekaligus sebagai ajang melepas penat dari kesibukan pekerjaan menjadi sedikit dari banyak alasan mengapa olahraga jenis ini semakin mendapat tempat. Itu pula yang dirasakan kalangan pegawai di lingkungan PR Sukun.

Dukungan yang diberikan jajaran direksi perusahaan membuat kelompok pencinta motor yang sering disebut ’’trabas’’ semakin besar. Pada 2010, perusahaan kemudian mewadahi mereka ke dalam Sukun Executive Adventure Team (SEAT). Hingga saat ini, SEAT terus berkembang dengan anggota resmi 25 personel.

’’Ini berawal dari kesamaan hobi kami mengendarai sepeda motor jenis trail. Awalnya hanya tiga atau empat orang saja. Usai pulang dari kerja, biasanya kami ikut grass track di Singocandi. Itupun tidak bisa kami lakukan secara rutin karena kami tetap mengutamakan pekerjaan,’’ Yoga Sivananda, kata salah satu personel SEAT.

Bosan dengan trek yang itu-itu saja, mereka kemudian mencari tantangan lain dengan mengalihkan hobi ke jalur alam. Lokasi pertama yang mereka tuju adalah hutan pinus Sreni di Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

’’Merasakan tantangan langsung di alam bebas membuat kami semakin bersemangat. Hampir setiap pekan, jalur yang kami datangi berbeda-beda. Misalnya setelah dari Sreni, kami pindah ke lereng Gunung Muria, lalu mencari tempat lain,’’ ucap dia.

Ternyata, banyak pegawai lain yang juga memiliki hasrat untuk bergabung. Dari hanya beberapa orang saja, jumlah anggota terus berkembang. Saat ini anggota resmi SEAT terdapat 25 orang. Akan tetapi, di setiap latihan jumlahnya mencapai 40 orang. Biasanya para anggota mengajak teman-temannya.

Masuknya petinggi perusahaan membuat SEAT lebih tertata dengan rapi. Program latihan disusun rutin setiap pekan. Selain itu, SEAT juga berupaya untuk memberangkatkan delegasinya ke even-even baik yang berskala regional maupun nasional.

Salah satunya adalah ketika SEAT ambil bagian di ajang Malang Adventure Trail (MAT) III yang dihelat pada 22 dan 23 September lalu. Mengikuti even besar selevel MAT menjadi para personel SEAT semakin antusias. Karena itulah, SEAT juga telah mengagendakan untuk menggelar even adventure di Kudus.

’’Kami berterima kasih karena hobi ini ternyata mendapat perhatian. Sejak dipegang langsung oleh Pak Helmi (Helmi T Wartono, Manajer Distribusi PR Sukun, Red) dukungan yang diberikan begitu besar. Mulai dari seragam hingga biaya akomodasi ditanggung perusahaan,’’ terang Yoga.

Dalam rentang perjalanan dua tahun pertamanya, kiprah SEAT langsung mencuri perhatian. Tidak hanya di Kudus, para penggiat trail adventure dari kota-kota lain juga berdatangan. Sejauh ini, SEAT sudah memiliki komunitas tersendiri di Jepara dan Pati. ’’Komunitas di Pati dan Jepara berada di bawah naungan SEAT. Kami berharap bisa membentuk komunitas serupa di kota-kota lain,’’ lanjutnya.

Yoga mengungkapkan, prinsip solidaritas di alam liar menjadi salah satu alasan mengapa SEAT cepat berkembang. Di SEAT, para personel diperbolehkan mengendarai motor trail jenis apapun. Selain itu, para personel senantiasa diingatkan untuk tidak menjadikan kelompok ini sebagai ajang pamer motor.

’’Kami tidak membeda-bedakan anggota dari motor yang mereka kendarai. Semuanya sama, karena kami memiliki hobi dan semangat yang sama,’’ pungkasnya. (*)

Tinggalkan komentar