Ini Aspek yang Dinilai Juri  Selama MTQ Sukun for Education Berlangsung

sukun
Para juri sedang menilai salah satu peserta MTQ Sukun for Education.

 

KUDUS – Pencarian bakat qori dan qoriah dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang digelar Sukun for Education memasuki hari kelima, Sabtu (18/6/2016).

Beberapa peserta terlihat tak sabar untuk menunggu pengumuman para juara yang akan diumumkan Rabu (22/6/2016) mendatang. Ini lantaran, dewan juri yang terdiri dari delapan orang menilai dengan teliti setiap aspek yang dilakukan peserta.

Dari delapan juri tersebut, dua di antaranya menilai tajwid, dua juri lainnya menilai lagu atau gaya tilawah yang dilantunkan peserta. Tak hanya itu, dua dewan juri juga menilai adab atau kesopanan, dan yang kedua lagi sebagai panitera maupun pengumpul nilai.

Zumrotun salah satu juri sekaligus penyuluh Agama bagian tahfid Kecamatan Dawe didatangkan panitia khusus menilai pada bagian teknik lagu, cengkok maupun yang lainnya.

”Saya harus teliti mulai dari bacaan taawudz hingga selesai,” katanya.

Dia melanjutkan, dewan juri harus bisa menilai keseluruhan. Salah satunya pengaturan nafasnya dan nada mulai awal hingga akhir hingga terjaga kefasihannya.

”Saya lihat dari peserta awal memang suaranya tinggi semua. Nah dari situ, peserta harus bisa menjaga nada suaranya. Sehingga nantinya saat ayat pertengahan hingga akhir tidak fals,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk kegiatan MTQ ini sangat bagus sebagai penggali bakat anak. Terutama di bidang qori. “Sehingga Kudus bisa mempunyai genarasi qori yang baik dan bisa hingga tingkat nasional,” imbuhnya.

Sementara itu, penanggungjawab MTQ Sukun for Education Kartono mengatakan, panitia sangat teliti dalam memilih dewan juri. Dewan juri diambil dengan melihat kompetensi dan kemampuan mereka dalam hal MTQ.

”Kami mendatangkan dewan juri dari barbagai kalangan. Ada yang dari penyuluh agama bagain tahfid (hafal quran), ada yang dari PPAI (Pengawas Pendidikan Agama Islam), ada yang dari profesional,” kata Kartono. (*)

 

Tinggalkan komentar