KUDUS – Perjuangan Badak Kudus di Sukun Bintaraya Cup 2016 harus terhenti di perempatfinal. Tim yang disupport PR Sukun tersebut dipaksa menelan pil pahit setelah dikalahkan tuan rumah Bintaraya 1-3, Jumat (5/6/2016) malam.
Bermain di lapangan voli Bintaraya Getas Pejaten, Badak Kudus sebenarnya sudah melakukan perlawanan sengit sejak set pertama. Hanya, di set pembuka tersebut Badak harus mengakui keunggulan dengan skor 25-19.
Tertinggal 1 set, Badak pun merapatkan strategi untuk memenangkan set kedua. Smash keras dan permainan tehnik yang apik di antara kedua tim membuat kejar-kejaran angka tak terelakkan. Namun kerja keras Badak membuahkan hasil. Mereka berhasil menang di set kedua dengan skor 27-25.
Meski begitu, di set ketiga, Bintaraya mulai menggebrak dengan permainan kerasnya. Beberapa kali Badak Kudus dipaksa mengikuti irama permainan Bintaraya. Akibatnya mereka pun kalah dengan skor 19-25.
Hal yang sama kembali terjadi di set keempat. Badak Kudus seolah-olah belum bisa keluar dari tekanan di awal set. Beruntung mereka kembali bangkit dan mengejar ketertinggalan. Namun, Dewi Fortuna seakan tak berpihak pada Badak. Mereka pun terpaksa mengakui keunggulan Bintaraya dengan skor 19-25.
Pelatih Bintaraya Parwoto mengaku gembira dengan hasil yang didapat. Ini lantaran kemenangan tersebut membuat tim binaannya melaju ke babak semifinal.
”Ini cukup menggembirakan. Kami bangga dengan perjuangan para pemain. Apalagi kami akui tim Badak adalah tim yang kuat. Kami pun sempat dipaksa bekerja keras menghadapi smash dan teknik tinggi mereka,” katanya.
Di sisi lain, pelatih Badak Kudus Jafar Prasetyo pun mengakui ketangguhan tim tuan rumah Bintaraya.Terlebih lagi, Bintaraya yang merupakan juara bertahan berhasil menunjukkan kesolidan antarpemain.
”Kami mengakui kemenangan Bintaraya. Mereka tim yang solid dan memiliki materi pemain dengan skill yang membanggakan,” imbuhnya.
Sementara itu, Tim Porvit Kudus juga dipaksa menelan pil pahit saat berhadapan PU Pengairan Purwodadi. Tim yang berdomisili di Jati tersebut dihajar 1-3 saat memperebutkan tiket ke semifinal Sukun Bintaraya Cup semalam. Yakni, 22:25, 25:20, 20:25, dan 20:25.
Pelatih Porvit Kudus Agung Pribadi mengatakan, kekalahan Porvit di perempatfinal salah satunya karena salah strategi. Ini lantaran, mayoritas pemain Porvit Kudus yang bertanding adalah pelajar.
”Rata-rata, kelahiran tahun 1998 dan 1999. Selain itu, pemain ini juga masih Junior. Jadi wajar kita kalah kalah,” kilahnya. (*)