GROBOGAN – Ponpes Al Jalil Li Ulumil Quran di Dusun Brakas, Desa Terkesi, Kecamatan Klambu kembali menyelenggarakan acara Haflah Khotmil Quran, Rabu (14/12/2016). Acara yang digelar bersama Sukun King Size tersebut dilangsungkan di komplek ponpes dan dihadiri ribuan orang.
Selain warga setempat, hadir pula tamu undangan dari berbagai daerah. Tamu yang datang juga berasal dari keluarga santri dan santriwati yang diwisuda maupun masih menuntut ilmu ditempat itu.
Acara Haflah Khotmil Qur’an berlangsung khidmat. Dalam acara tersebut dilangsungkan pula wisuda terhadap 80 santri dan santriwati Ponpes yang berdiri sejak tahun 1992 itu.
Puluhan santri dan santriwati yang diwisuda terdiri dari tiga tingkatan. Yakni, binadhor, bilghoib, dan bissab’ah.
Prosesi wisuda sempat diwarnai hujan deras. Tepatnya, saat penyerahan syahadah (semacam ijazah) yang dilakukan pengasuh Ponpes Al Jalil Li Ulumil Quran Syamsul Hadi AH.
Namun, hujan yang mengguyur tidak berlangsung lama. Menjelang selesainya acara penyerahan syahadah, hujan langsung berhenti. Meski sempat diguyur hujan namun pelakanaan acara tetap berjalan lancar.
Ketua Panitia A Muzamil menyatakan, acara Haflah Khotmil Quran seperti itu biasa dilangsungkan tiap dua tahun sekali. Sebelumnya, kegiatan diawali dengan ziarah ke makam KH Abdul Jalil selaku pendiri Ponpes Al Jalil Li Ulumil Quran.
”Acara ziarah dilangsungkan sore tadi. Jadi, acara Haflah Khotmil Quran ini juga dirangkai dengan Khaul KH Abdul Jalil,” katanya.
Setelah proses wisuda, kegiatan dilanjutkan dengan pengajian. Dalam pengajian ini, pihaknya mendatangkan KH Abdullah Sa’ad dari Solo selaku penceramah.
Menurut Muzamil, sejak awal berdiri sampai saat ini, sudah ada ribuan santri dan santriwati yang belajar disitu. Selain dari wilayah Grobogan dan kabupaten sekitarnya, santri dari luar daerah juga banyak menimba ilmu di Ponpes Al Jalil Li Ulumil Quran. Antara lain, dari berbagai kota di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra.
”Alumni dari Ponpes Al Jalil Li Ulumil Quran ini sudah banyak sekali dan tersebar diberbagai daerah. Untuk saat ini, santri yang masih menuntut ilmu ada sekitar 300 orang,” imbuhnya. (*)